Setelah menikah, wajar apabila kehamilan datang mengikuti. Akan tetapi, karena datang lebih cepat dari rencana, jadi belum ada persiapan riset orang asing yang hamil di Jepang. So, I hope my experience will help you mom wanna be out there ^^
Section blog:
1. Setelah tahu hamil dari test pack
2. Cara Hitung usia kandungan
3. Setelah dari dokter kandungan
4. Cek up rutin
1. Setelah tahu hamil dari test pack
Biasanya orang akan mulai mengecek kehamilan setelah siklus menstruasinya telat 1 minggu dari biasanya. Akan tetapi bisa juga dengan tanda bahwa keadaan diri tidak normal, misal lebih suka capek, tiba-tiba tidak ingin makan tertentu, dan sebagainya. Nah, aku adalah tipe yang kedua. Semua makanan serasa tidak enak dan tidak mau makan (padahal aku pecinta makanan) -_-“
Setelah positif dari test pack, dianjurkan untuk segera ke dokter kandungan untuk mengecek usia kehamilan. Untuk rumah sakit bersalin di Jepang, ada 2 jenis klinik kandungan. Pertama, klinik yang diperuntukkan untuk bersalin, jadi akan ada ruang inap. Kedua, klinik kandungan untuk cek up kesehatan organ reproduksi wanita. Biasa tipe kedua ini akan berada dekat stasiun dan tidak memiliki ruang inap. Untuk awalnya, bisa ke klinik pertama untuk test kehamilan saja, akan tetapi, untuk tes berkala kehamilan, aku sarankan ke klinik kedua (khusus rumah bersalin). Lebih lanjutnya tentang pemilihan Rumah sakit bersalin di Jepang, akan aku bahas di posting selanjutnya.
Janin akan mulai berdetak jantungnya sekitar usia 7 minggu. Jadi, apabila belum ada detak jantungnya, dokter akan mengatakan kamu hamil, tapi tidak akan memberikan surat ‘bukti’ kehamilan yang akan digunakan sebagai syarat mengurus kupon cek kehamilan berkala di RS. Jadi, aku sarankan, untuk berhemat, datang ke rumah sakit sekitar 2 minggu setelah siklus mens terlambat.
2. Cara hitung usia kandungan
Ternyata tidak sedikit yang belum paham benar cara perhitungan usia kandungan. Maka dari itu, aku akan menjelaskan sedikit cara perhitungannya secara gampang.
Misal, Haid terakhir tanggal 1 – 5 Januari, Dan Tes kehamilan tanggal 20 Februari, maka usia kandungan akan dihitung dari tanggal 1 Januari (bukan dari kapan melakukan hubungan sex). Dengan catatan, ini untuk yang siklus menstruasinya teratur dikisaran 28-30 hari sekali. Untuk yang tidak teratur? gimana caranya? Akan dihitung dari cara pertama ditambah dengan hasil ukuran janin saat cek ke dokter kandungan pertama kali. Maka dari itu, untuk kalian yang siklus menstruasinya tidak teratur (seperti aku), aku sarankan cek kandungan secepatnya.
Untuk kasus aku, siklus mens tidak lancar dan aku cek setelah mens telat 1 minggu. Pengecekan dilakukan dengan vaginal USG (bukan USG diperut) untuk mendapatkan ukuran janin secara maksimal. Dengan memperkirakan hari terakhir mulai mens dan ukuran janin, Dokter menghitung HPL aku (saat itu usia janin 5 minggu). Janin belum berdetak jantung, jadi dokter belum mengesahkan aku hamil dan disuruh cek lagi 2 minggu kemudian.
3. Setelah dari Dokter Kandungan
Setelah janin memiliki detak jantung, dokter akan memberikan surat keterangan hamil yang harus di bawa ke City hall. Surat keterangan ini akan ditukar dengan “buku ibu-anak”, kupon cek up berkala, dan badge tanda hamil (untuk memudahkan diberi tempat duduk di transportasi umum). Tujuannya agar ibu dan anak sehat dari sejak dalam janin.
Kupon cek up rutin besarannya tergantung dari perkiraan tindakan setiap pertemuan, kisaran 5000-8000 yen (700ribu – 1 juta rupiah). Selain kupon tersebut, akan ada kartu yang harus dikirim setelah anak lahir, agar mendapatkan tunjangan anak dari kota. Besarnya tunjangan ini berbeda-beda disetiap kota. Kalau kota saya memberikan tunjangan 10,000 yen / anak setiap bulannya.
4. Cek up rutin
Cek up rutin sangat dianjurkan untuk ibu dan anak. Selain untuk mengontrol kesehatan ibu dan bayi, cek up ini penting untuk mengetahui kendala atau kelainan diawal. Jadi, kalau bisa jangan dilewatkan ya. Plus, tiap RS atau kota biasanya ada kelas ibu hamil. Aku anjurkan untuk ikut kelas tersebut, karena sangat bermanfaat.
Apa itu kupon cek up berkala?
Ini semacam bantuan dari pemerintah untuk para ibu agar memeriksakan kandungannya secara berkala dengan jadwal dibawah ini.
Periode | 8 – 23 minggu | 24 – 35 minggu | 36 minggu ~ |
Banyaknya Cek-up | 4 Kali | 6 Kali | 4 kali |
Frekuensi | 4 minggu sekali | 2 minggu sekali | 1 minggu sekali |
Pemeriksaan | Cek berkala, Cek darah (kadar gula, kadar darah, Hepatitis B, C, HIV, Rubella), Cek kanker serviks | Cek berkala, Cek darah (kadar gula, kadar darah), | Cek berkala, Cek kadar darah |
Apabila ada tindakan khusus untuk pemeriksaan, biaya tambahan akan dibebankan ke calon ibu dengan tetap dipotong oleh asuransi kesehatan (bayar 30% dari total).
Itu aja dulu…
Begitulah kira-kira pengalaman yang aku alami di awal kehamilan.
Selanjutnya akan aku bahas bagaimana cara memilih rumah sakit bersalin dan berapa biayanya untuk melahirkan di Jepang.
Jadi, jangan lupa untuk follow blog aku ya ^^
Queen-Bee