Queen-Bee

Makanan Jadi yang saya suka untuk langsung dimakan dan tidak membuatnya terlebih dahulu, yaitu bakso. Membuat bakso cukup memerlukan banyak biaya jika hanya untuk beberapa orang, jadi saya lebih suka membeli diluar.

Sebenarnya, kecanduan bakso menjadi salah satu faktor berat badan saya melonjak drastis waktu kuliah.. hehehehe.. Tapi, lupakan saja.. hahahahaha.. T__T”

Sudahlah, itu dilupakan dulu. hehehe.. sekarang lanjut tentang tempat jualan bakso yang telah saya jelajahi di jogja. Yang saya sebutkan tidak termasuk bakso yang dijual abang-abang dorongan yang kerumah-rumah, ini cuma tempat yang stay dan bisa kita datangi setiap saat, bukan bakso yang klo beruntung aja kita bisa makan (alias keliling) @__@. Hhhmmm sebenarnya udah banyak banget tempat bakso yang saya kunjungi di jogja ini, tapi yang sering saya kunjungi ada beberapa, yaitu Bakso Lombok Uleg, Bakso Bakar, Bakso Kepala Sapi, Bakso Pak Narto, Bakso Bawor, Bakso Rusuk Mataram. Saya akan mengulas satu persatu sebisa saya. hehehe..

Bakso Lombok Uleg
Ada beberapa lombok uleg di jogja ini mulai bertaburan. Pertama ada di jakal utara ringroad, kemudian versi lainnya ada di gejayan dan di seturan (beda pemilik dan beda brand). Tapi, setelah saya coba satu-satu rasa bakso lombok uleg berbagai versi, saya merasa yang paling enak emang yang ada di Jakal utara ringroad. Saat memesan, sebaiknya sebutkan jumlah lombok yang kita ingin, agar ga kecewa dengan kepedasan atau kurang pedas, trus bagi yang tidak suka kecap sebaiknya memberitahukan diawal pemesanan untuk tidak menambahkan kecap pada bakso tersebut. Bakso ini disajikan dengan tahu, ketupat, dan tanpa mie.

Bakso Bakar
Tempat yang pernah saya makan itu di Sagan dan tempatnya agak kecil. Hal yang membuat menarik itu adalah pendamping bakso kuah berupa bakso yang dibakar dg bumbu-bumbu, saus, dan kecap. Dulu rasa bakaran baksonya menggugah selera karena rasanya yang pas tapi baru-baru ini saya coba lagi, ternyata rasa bakso bakarnya agak kelat (mungkin karena terlalu banyak bumbu saat membakar). Walau pun rasa bakso bakar yang jadi kebanggaan tidak begitu enak, tapi rasa kaldu dan baksonya lumayan enak tapi harganya termasuk mahal untuk semangkok bakso. Pada tempat ini kita dapat memilih sendiri campuran bakso yang ingin kita makan atau bisa memilih paket yang tersedia. Terdapat mie putih, pangsit basah/goreng, tahu bakso basah/goreng, dan bakso.

Bakso Kepala Sapi
Awalnya saya enggan untuk mampir ke bakso ini, karena saya agak ngeri dengan istilah ‘kepala’ yang dipakai. Saya tidak bisa membayangkan kepala sapi yang saya makan karena awalnya saya pikir bakso itu terbuat dari daging yang ada di kepala dan ternyata saya salah besar (hahahaha). Kalau tidak salah, saya pernah bertanya kenapa dinamai ‘kepala’ dan jawabannya karena kaldu yang dibuat berasal dari kepala sapi. Memang sih masih agak ngeri kalau dibayangkan, tapi saya coba untuk melupakannya dan mencobanya. Ternyata rasa bakso ini sangat segar dan enak untuk disantap tapi harganya agak mahal dibanding bakso lainnya.

Bakso Pak Narto
Bakso ini adalah bakso yang pertama kali saya makan begitu sampai di jogja untuk pertama kalinya karena terletak tidak jauh dari kos saya yang lama (jakal utara). Tempat bakso ini terletak menyebar di seluruh DIY, jadi tidak perlu bingung mencarinya. Rasa bakso ini khas dan bumbunya terasa banget seperti aroma daging yang menggiurkan (hehehe). Tapi entah kenapa seiring berjalannya waktu, rasa kaldu kurang segar dan bumbunya terlalu banyak shg terasa agak pahit, walau rasa baksonya sendiri tidak berubah dan masih enak dengan rasa daging sapi yang tajam. hmmm yummy…

Bakso Bawor
Saya tau tentang bakso ini saat semester 4 atau lebih tepatnya tahun 2009, diajak teman yang bilang ada bakso enak di dalam-dalam gang. Letaknya di dalam-dalam jalan kecil antara galeria dan panti rapih (lupa pastinya), tapi sekarang buka cabang di jalan yg terletak di timur terminal condongcatur. Karena penasaran, saya kesana dan ternyata rasa bakso ini juga enak. Bakso ini disajikan dengan cara yang sama menyajikan bakso keliling, yaitu dengan bakso kering, tahu, sawi, dan mie. Rasa bakso dan mie ayamnya enak, tapi yang buat kurang nyaman yaitu tempat bakso ini agak kurang bersih dan kadang ada lalat yang menganggu (tapi yg di condongcatur, sejauh ini tidak pernah ada lalat). Jadi, bagi yang suka kebersihan, tidak saya anjurkan kesini, tapi bagi yang suka bakso enak dan murah dapat mengunjungi tempat ini. ^_^

Bakso Rusuk Mataram
Hal yang terjadi saat saya mencoba masuk ke tempat bakso ini sama dengan saat saya ingin mencoba bakso kepala sapi. Saya mulai membayangkan rusuk sapi dan bakso jika digabungkan bukan sesuatu yang cocok. Akhirnya dari awal tempat ini buka, saya baru mencoba nya sekitar 6 bulan setelah buka. Saat itu agak hujan dan saya lewat sana dengan perasaan tidak ada nafsu makan, tapi karena dingin dan aroma yang menggoda, akhirnya saya makan ditempat itu (hehehe.. tergoda juga). Tetap saja saya tidak mau mencoba rusuknya, hehehehe.. Rasa baksonya terasa banget dagingnya, rasa kaldunya segar, dan porsinya cukup untuk membuat kita kenyang. Walau harganya agak mahal dibanding tempat lain dan hampir sama dengan bakso kepala sapi, apalagi jika ditambah rusuk akan tambah mahal lagi hingga mencapai belasan ribu.

Nah, dari semua bakso yang telah saya review sedikit, saya sampai saat ini lebih memilih untuk makan di Bakso Mataram atau bakso lombok uleg. Di kedua tempat tersebut memiliki kaldu yang segar dan rasa bakso yang terasa sapinya. Di mataram baksonya dibuat agak kasar dan di lombok uleg baksonya dibuat lembut. Jadi, Silakan memilih mau makan dimana. ^_^

Nb: Saya menulis ini tanpa maksud menjelek-jelekan, karena setiap tempat memiliki keunikan tersendiri dan ini merupakan pendapat subjektif saya, jadi akan berbeda untuk setiap orang. Selamat Mencoba ^o^b